Kasi Kurikulum dan Kesiswaan Kemenag Kanwil Jatim Beri Support Penuh Pembelajaran Bahasa Jepang di Madrasah

Kab. Mojokerto (MAN 2 Mojokerto) Kepala Seksi Kurikulum dan Kesiswaan Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur, berkesempatan hadir mewakili Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag pada acara penutupan Mini Japanese Speaker Forum yang diselenggarakan oleh Kamenori Foundation dan The Japan Foundation Jakarta, kemarin (25/9) di Hotel Novotel, Surabaya.

Acara yang diikuti oleh dua puluh siswa hasil seleksi tingkat provinsi untuk jenjang SMA/MA/SMK ini bertujuan untuk meningkatkan skill berbahasa Jepang siswa yang diaplikasikan langsung dalam kehidupan nyata. Mereka berkolaborasi, menyampaikan ide, presentasi, interview dan pementasan drama menggunakan Bahasa Jepang. Selama 3 hari pelaksanaan (23 – 25 September 2022) siswa-siswa yang jago bahasa Jepang ini berkomunikasi menggunakan Bahasa Jepang dalam berbagai aktivitasnya, mereka dibimbing langsung oleh fasilitator dan sensei yang merupakan orang Jepang asli.

Tidak hanya mempelajari bahasa Jepang saja, mereka juga mengembangkan 4C sebagai ciri pembelajaran abad 21, yaitu critical thinking and problem solving (berpikir kritis dan mampu memecahkan masalah), communication (berkomunikasi), dan collaboration (berkolaborasi) dan Creativity (kreatifitas). Tidak hanya itu, pada saat pementasan drama selaras dengan P5 (Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila) Kurikulum Merdeka.

Japanese Speaker Forum atau JS Forum merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Kamenori Foundation bekerjasama dengan The Japan Foundation Jakarta. Peserta JS Forum sebelum pandemi berasal dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina dan Jepang.

Ada 3 (tiga) siswa dari dua puluh siswa peserta JS Forum Jawa Timur tahun 2022 yang berasal dari madrasah, yaitu Erik Setiawan (MAN 2 Mojokerto), Zahira (MAN Kota Batu), Alfin (MAN 2 Kota Malang). “Kita sangat berbangga, siswa madrasah mampu bersaing dengan siswa dari SMA dan SMK dalam bidang bahasa Jepang. Pembelajar bahasa asing mestinya bisa menjadi magnet bagi madrasah. Pembelajaran bahasa asing akan menjembatani siswa dengan kerjasama Global yang saat ini tidak bisa dielakkan lagi. Kami menunggu inovasi dan kreativitas lain dari bahasa Jepang untuk ikut memajukan kualitas pendidikan di madrasah. Kanwil siap memberi dukungan penuh untuk mengembangkan kegiatan bahasa Jepang di madrasah Jawa Timur.” jelas Sugiyo, Kepala Seksi Kurikulum dan Kesiswaan Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur di sela acara.

Pada kesempatan yang sama, Ketua MGMP Bahasa Jepang MA Jatim, Yulia Pratitis mendapatkan kesempatan memberikan komentar pada peformance drama kelompok “Kuma”. “Tidak menyangka bila siswa SMA/MA bisa menggunakan bahasa Jepang dalam sebuah cerita yang tidak ada di buku pelajaran. Sangat kreatif dan inovatif sekali, saya seperti melihat anime.” tutur Yulia setelah melihat peformance peserta. (LIA)

Leave a Reply