Kab. Mojokerto (MAN 2 Mojokerto). Sebagai upaya untuk mensosialisasikan Penerapan Kurikulum Merdeka di madrasah, MAN 2 Mojokerto menggelar bimbingan teknis (Bimtek) Impelementasi Kurikulum Merdeka (IKM) untuk guru dan pegawai.
Bimtek IKM ini sangat penting, harapannya guru dapat memperdalam pemahamannya tentang penerapan Kurikulum merdeka di madrasah. Sebagai salah satu dari 498 madrasah di seluruh Indonesia yang melaksanakan Kurikulum Merdeka (Kurmer) TP. 2022/2023 ini, MAN 2 Mojokerto menjadi pilot project penerapan Kurmer di madrasah. untuk itu, guru harus memahami dan bisa mengubah metode pengajarannya sesuai dengan kurikulum baru ini.
“Guru dan Pegawai MAN 2 Mojokerto harus bisa survive pada perubahan kurikulum, pendidikan di Indonesia saat ini tengah mengalami reformasi. Kurmer merupakan jawaban atas berbagai permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan akibat hantaman pandemi Covid-19 dalam 2 tahun ini.” jelas Agus Tiono, Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Mojokerto dalam sambutannya saat kegiatan Bimtek IKM yang diselenggarakan di Hotel Ina Inn Tretes, Pasuruan (26-28/8).
“Tentu saja ada tagihan perangkat mengajar Kurmer untuk Guru sebagai followup dari bimtek ini. Kami juga menghadirkan narasumber dari praktisi yang berkompeten dan berpengalaman yaitu Bapak Ari Damari, M.Pd guru penggerak dan Wakasek Kurikulum dari SMAN 5 Surabaya dan Bapak Moh. Zaenuri, M.Pd, Pengawas Madrasah Aliyah Kabupaten Mojokerto. Bapak Ali Damari membawakan materi seputar IKM meliputi pemahaman tentang CP (Capaian Pembelajaran), TP (Tujuan Pembelajaran), ATP (Alur Tujuan Pembelajaran), Modul Ajar dan Profil Pelajar Pancasila. Sedangkan Bapak Moh. Zaenuri memaparkan tentang assesmen yang dilakukan berdasar Kurikulum Merdeka. Dengan menghadirkan praktisi yang kompeten, kami berharap guru madrasah memahami IKM dan bisa langsung menerapkannya pada pembelajarannya masing-masing.” jelas Moh. Rodli, wakil kepala madrasah bidang Kurikulum yang ditemui seusai pembukaan bimtek IKM. (LIA)