DWP MAN 2 Mojokerto Adakan Bakti Sosial dan Kepedulian Anak Yatim, Anjal dan Lansia

Kab. Mojokerto (MAN 2 Mojokerto). Indahnya berbagi di bulan nan suci, Dharma Wanita Persatuan (DWP) MAN 2 Mojokerto yang dipimpin Ainun Jariyah Agus Tiono, hari ini (5/5) mengadakan Bakti Sosial ke Villa Doa Yatim Sejahtera Pacet Mojokerto.

Kegiatan bakti sosial yang diselenggarakan hari ini merupakan satu rangkaian Ramadan Charity Program yang telah dihelat sejak kemarin (4/5) di MAN 2 Mojokerto. Seperti yang telah diketahui bersama, Agenda Ramadan Charity Program MAN 2 Mojokerto selain khotmil Qur’an, Bazar dan Pengobatan Gratis, juga diselenggarakan Bakti Sosial ke Panti Asuhan.

“Kami DWP mewakili keluarga besar MAN 2 Mojokerto sangat berterima kasih dan bahagia diberi kesempatan untuk dapat berbagi dengan penghuni Panti, walaupun hanya sedikit semoga membawa manfaat.” tutur Ainun Agus Tiono, Ketua DWP MAN 2 Mojokerto di tengah acara.

“Kami menamakan yayasan ini bukan Panti Asuhan, kami menamakannya Villa Doa, dengan harapan menumbuhkan kepercayaan diri anak-anak di sini sehingga dapat bermasyarakat dengan normal nantinya.” jelas Muhidin, Ketua yayasan Villa Doa Yatim Sejahtera Pacet.

Villa Doa saat ini dihuni 67 anak yatim, anak jalanan, anak berkebutuhan khusus, anak terlantar yang tidak dikehendaki kelahirannya, Lansia juga perempuan korban kekerasan atau pemerkosaan.

Tidak hanya memberikan bantuan berupa sembako dan uang, pada kesempatan itu anggota DWP MAN 2 Mojokerto juga sempat bermain, bercerita, bercanda dan melihat dari dekat kamar dan tempat bermain penghuni vila.

Melihat wajah-wajah polos tanpa dosa dan mengetahui latar belakang mereka hingga bisa hidup di Panti, seolah menyadarkan kita atas nikmat dan kenyamanan hidup yang kita nikmati bersama keluarga saat ini. Ternyata masih banyak manusia lain yang nasibnya tidak seberuntung kita. Tidak mengetahui siapa keluarganya, sudah yatim piatu sejak dilahirkan atau sudah tidak dikehendaki oleh keluarganya sendiri.

Dari mereka kita bisa belajar, bahwa berbagi tidak melulu berupa materi, senyum yang tulus, perhatian dan sentuhan lembut sangat dibutuhkan oleh mereka yang tinggal di sana.

Sesungguhnya yang membutuhkan anak Yatim adalah kita, bukan mereka. Kita membutuhkan mereka untuk melunakkan hati yang keras ini, mengasah empati, meminta bantuan doa mustajabah mereka dan ikhtiar aktualisasi hadis bahwa kedudukan penyantun anak yatim dan Rasulullah kelak seperti dua jari yang saling berdekatan. (LIA)

Leave a Reply