Pencanangan GARDA KAGUM Kabupaten Mojokerto ditandai dengan Launching 3 Buku dan 1 Jurnal Karya Guru dan Siswa MAN 2 Mojokerto

Kab. Mojokerto (MAN 2 Mojokerto). Pada acara Pembinaan ASN yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mojokerto hari ini, Senin (21/9) juga dicanangkan Gerakan Pemberdayaan Komunitas Guru Madrasah (GARDA KAGUM) kabupaten Mojokerto oleh kepala kantor kementerian Agama Wilayah Jawa Timur, Zayadi.

Dalam sambutannya, Zayadi mengungkapkan bahwa Guru madrasah harus bisa menjadi agen perubahan dan menguasai tekhnologi. Proses belajar saat pandemi tidak boleh terhenti atau menurun tetapi harus terus dilaksanakan dengan baik, karena pada hakekatnya belajar tidak harus di madrasah. Guru harus bisa sharing informasi dan komunikasi secara cepat baik dengan anak didiknya maupun dengan koleganya. Untuk itulah Gerakan Pemberdayaan Komunitas Guru Madrasah dipandang sangat penting dan berperan strategis bagi guru-guru madrasah untuk meningkatkan kompetensinya.

Pencanangan Garda Kagum kabupaten Mojokerto ditandai dengan launching buku “The Winner of Best Practice Pengelolaan MGMP Madrasah Aliyah” yang ditulis oleh Moh Rodli, Subkan dkk yang merupakan guru MAN 2 Mojokerto. Buku ini sangat istimewa karena didalamnya merupakan kumpulan dari karya tulis yang pernah dilombakan oleh Direktorat GTK Madrasah Kementerian Agama tahun 2019 dan menjadi juara tingkat Nasional. Buku tersebut juga mendapatkan kata sambutan dari Direktur GTK madrasah Kemenag RI, Suyitno.

Tidak hanya satu buku yang dilaunching pada acara pencanangan GARDA KAGUM kali ini. Ada satu jurnal dan dua buku antologi yang ditulis oleh guru dan siswa MAN 2 Mojokerto lainnya yaitu Jurnal Saintika (jurnal ilmiah milik MAN 2 Mojokerto yang sudah ber-ISSN yang terbit tiap semester), The Spirit of Friendship dan Penggunaan Bahasa Indonesia di Era Milenial.

Seperti halnya buku The Winner of Best Practice, buku Penggunaan Bahasa Indonesia di Era Milenial juga terasa sangat istimewa karena mendapatkan kata sambutan dari Direktur KSKK madrasah Kemenag RI Ahmad Umar.

“Dengan Garda Kagum diharapkan kreatifitas guru madrasah semakin meningkat. MGMP adalah tempat yang tepat untuk mewadahi kreatifitas guru baik dalam design, metode atau alat pembelajaran. Selain itu dalam komunitas guru yang lain juga dapat dikembangkan budaya literasi yang sangat penting untuk menunjang pengajaran” tutur Moh. Rodli setelah memberikan buku-bukunya kepada kepala kantor Kementerian Agama Wilayah Jawa Timur. Moh.Rodli merupakan juara 1 Penulisan Best Practice madrasah dan guru senior MAN 2 Mojokerto. (LIA)

Leave a Reply